Umat Katolik taat dgn ajaran GK yang biasanya jadi silent majority sudah tidak bisa silent lagi. Sudah harus bertindak demi menyelamatkan Gereja Katolik yang diporak porandakan oleh kaum liberal, pluralis dan indiferentis.
Mereka demo mendesak supaya para romo serigala berbulu domba dikeluarkan dari Gereja Katolik.
Ini terjadi baru-baru ini di Amerika, mereka demo di depan gedung KWA (Konferensi Waligereja Amerika) akibat dari skandal homosexual para romo.
Kejadian diatas bisa terjadi di KWI sini, jika umat Katolik yang taat magisterium (yang sekarang diam seribu bahasa melihat ulah para klerus yang semena-mena menyesatkan umat dengan slogan dan ajaran pluralisme agama, indiferentisme, pelagianism) sudah tidak tahan lagi.
Ingatlah wahai para klerus serigala berbulu domba, umat diam bukan berarti menyetujui apa yang kailan ajarkan, mereka tidak bodoh, mereka mengerti mana yang tidak sesuai degan pengajaran GK.
Jumlahnya sekarang memang tidak banyak, tapi Roh Kudus tetap bekerja memberikan pencerahan akan kebenaran dan suatu saat mengirim orang-orang KudusNya. Kalian sekarang di puja-puji, mendapat kesenangan sesaat, self indulgence, seperti yang diterima oleh para nabi palsu. Kalian sekarang lagi merasa bangga memaksa umat mendaraskan dan menyanyikan Doa dan Lagu persatuan yang menyesatkan itu.
Sekarang ini kamu tertawa, celakalah kamu, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.
Ingatlah Gereja Katolik bukan milik Romo, Uskup atau Paus ataupun sekelompok orang.
Ingatlah tidak ada keselamatan diluar Kristus. Untuk itu lah kalian para klerus ditahbiskan untuk menjala manusia, supaya mereka (termasuk orang tua mu, sanak saudaramu) selamat masuk surga. Karena diluar surga itu Neraka. Pernahkan kalian sejak ditahbiskan berkothbah tentang surga, neraka dan dosa ? Apakah homili kalian hanya persoalan perut saja ? Hanya meminta umat untuk sedekah derma saja ? kemudian dipakai untuk kegiatan sekuler indiferrentisme ?
Apakah Gereja itu organisasi sosial sepert WHO atau FAO atau Institusi philantrophy ? Jika seperti itu kalian salah tempat, sebaiknya bergabung dengan organisasi sosial saja, tidak usah jadi romo. Seperti yang dilakukan oleh ex-romo Sandyawan (ini lebih baik). Umat tidak perlu banyak romo, sedikit tapi berkualitas. |